Senin, 14 November 2016

Cerpen Aku Adalah Kakakmu

Aku Adalah Kakakmu

Judul Cerpen Aku Adalah Kakakmu
Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Keluarga
Lolos moderasi pada: 15 November 2016
Terakhir kali aku melihatnya dia masih sangat lugu, tidak tahu apa-apa dan rapuh, sekarang dia sudah tumbuh dewasa, cantik, berani, tapi bagiku dia masih sama seperti dulu, sangat rapuh. Aku menghampirinya berharap dia masih mengenaliku.
“hai… siap pergi..?” tanyaku dengan tersenyum
“pastinya..” jawabnya dengan riang, aku merasa sangat senang dan bahagia hari ini, dialah alasan kenapa aku masih hidup di dunia ini dan dialah alasanku kenapa aku berada di sini sekarang.
“kita mau kemana kak..?”
“kemana saja yang aku inginkan”
“baiklah… kita pergi cari makan dulu ya… aku sangat lapar” usulnya
Tak lama kemudian kami sampai di sebuah cafe nayang paling tidak suka kalau diajak ke restoran katanya kalau di restoran dia harus bersikap formal dan nayang paling tidak suka jika bersikap formal.
“permisi, mau pesan apa..?”
“tolong di catat ya mbak, aku pesen pastel tapi tidak pakai daging, sayurnya yang banyak, jangan lupa sausnya yang pedes dan tolong dipisahin, gak pakai mayonais, dan jangan terlalu banyak minyak, sama minumnya latte jangan terlalu manis dan harus kental ya mbak.. sama taburan grandenya dibanyakin, udah”
“anda mau pesan apa..?”
“potato sama coffe satu”
“baik, tolong tunggu sebentar” ucapnya kemudian pergi dari hadapan kami
“apa setiap kau membeli sesuatu selalu seperti itu?” tanyaku dengan heran
“memang kenapa, apa aku salah, bukankah pembeli adalah raja, jadi aku bebas meminta apapun”
“iya*” kataku mengalah
“nay apa kau yakin dengan keputusanmu ikut tes itu, itu sangat sulit aku takut kau tidak akan bisa melanjutkannya”
“aku mengerti maksud kak ferdi, aku tahu apa yang terjadi padaku, aku tahu apa yang akan aku hadapi, aku tahu kalau aku ini lemah, karena itulah aku mengikuti tes itu”
“tapi nay…”
“cukup kak.. kakak tidak tahu apa yang aku rasakan selama ini itu karena kakak terlahir dengan sempurna, berbeda denganku, kakak tidak tahu bagaimana saat semua meremehkanku, bukan orang orang yang meremehkanku tapi keluargaku sendiri, mamah ayah… aku tahu aku lemah tapi seperti ini kah kalian memperlakukanku, aku seperti orang asing saat bersama kalian, dari dulu hanya kakak yang menjadi nomor satu, dan apa kakak tahu bgaimana rasanya dicampakan keluarganya sendiri tidak bukan..? selama 6 tahun aku dicampakan oleh keluargaku sendiri”
“nayang, bukan itu maksudku dengarkan aku dulu, aku mohon tenanglah”
“aku sudah capek kak, aku capek dengan semua ini”
Nayang mengambil tasnya, dia berdiri dan akan pergi namun sebelum dia pergi dia melihat seorang pelayan mambawa pesanannya.
“mbak aku gak jadi pesan, itu buat mbak saja, yang bayar dia” ucap nayang yang terdengar parau dan sebentar lagi tangisnya akan pecah
Nayang melangkahkan kakinya dengan cepat ke luar dari cafe, ferdi memanggil-manggil nama nayang namun sama sekali tidak dihiraukan oleh nayang.
Ferdi pulang dengan hampa dan lesu, dilihatnya rumah yang sangat sepi tanpa kehadiran adiknya yang sangat dia sayangi, tapi dia tidak tahu dimana adiknya berada sekarang.
“den ferdi sudah pulang, nak ferdi mau dibuatin apa nanti bibi siapin..?” tanya seorang pembantu padanya
“nayang sudah pulang belum bi..?” tanya ferdi dengan lesu
“non nayang tadi pulang sebentar, terus pergi lagi sambil membawa koper, bibi gak tahu non nayang kemana, bibi tanya non nayang gak jawab apa apa”
“nayang gak bilang dia mau kemana…?” tanya ferdi dengan risau
“enggak, bibi Cuma disuruh nyampein pesan kalau den ferdi, nyonya, sama tuan, buat gak perlu khawatir dan gak usah nyari non nayang”
“astagaa… nayang, kenapa harus seperti ini” racaunya dengan sangat bingung
“ada yang bisa bibi bantu”
“nanti kalau ada kabar dari nayang segera kabari aku ya bi, aku pergi dulu”
“iya..”
Ferdi bergegas pergi mencari nayang, dia meneleponi semua teman teman nayang yang dia kenal karena hp nayang dari tadi tidak bisa dihubungi, semalaman dia menyusuri kota jakarta untuk mencari nayang, dari mulai, cafe tempat biasa nayang datangi, restoran, taman, hotel, namun hasilnya nihil, ferdi tidak menemukan nayang.
“nayang.. dimana kau sekarang” ucapnya terisak
2 minggu nayang menghilang, ferdi kalang kabut mencari nayang yang entah kemana dia sekarang.
“nay… gue ngerti tentang masalah lo, dan gue ngerti tentang perasaan lo, tapi apa lo gak kasihan sama kakak lo, dia sayang sama lo, selama ini dia nyari lo kemana-mana, kakak lo gak bermaksud apapun, harusnya lo gak seegois ini” kata nina menyarankan
“gue ngerti nin, gue tahu gue itu egois, gue Cuma pengen mereka tahu gimana perasaan gue”
“ini udah 2 minggu nay, jangan hanya keegoisan lo, lo kehilangan semua nya, semua masalah pasti ada jalannya masing-masing”
Nayang hanya menganggukkan kepala, tapi dia tetap bersikeras untuk tetap bersembunyi.
Ferdi masih berusaha untuk menemukan adiknya dan kali ini dia mendatangi kampus adiknya berharap adiknya ada disana. Dan tak lama ferdi mencari dia menemukan sesosok bidadari kecilnya sedang duduk di bangku taman. Dengan perlahan dia menghampirinya berharap kupu-kupu yang hinggap tidak akan terbang pergi meninggalkannya.
“aku tahu kau marah padaku, tapi aku tidak pernah bermaksud melukaimu” sahutnya membuat nayang terkejut
“kak ferdi..” ucap nayang lirih
“nay.. aku mohon jangan lakukan ini lagi, sudah cukup untuk yang kemarin, kakak mohon kau kembali ke rumah..” bujuk ferdi memohon
“aku tidak akan kembali kesana lagi..”
“aku tahu kau marah kepada kami semua, tapi kau harus tahu kalau aku, ayah sama mamah sangat menyayangimu..”
“aku bahkan tidak tahu siapa aku saat ini,” jawab nayang menahan air matanya yang akan jatuh
“maaf jika aku tidak mengerti semua ini, maaf jika aku datang terlambat” kata ferdi mencoba mendekati nayang
“jangan mendekat..!!” seru nayang
Nayang hendak pergi namun tangannya telah dicekal oleh ferdi, nayang sempat memberontak namun percuma kekuatan nayang tidak bisa mengalahkan kegigihan kakaknya.
“kenapa kau lakukan semua ini, lepaskan tanganku, jangan ganggu aku lagi” hentaknya terisak
“nay… kenapa kau menjadi seperti ini..?” geram ferdi
“kau tidak mengerti semua ini, pergilah dan urus saja urusanmu sendiri, memang kau siapa berani memerintahku?” teriak nayang
“aku adalah kakakmu..” hentak ferdi dengan lantang
Nayang hanya diam terpaku menatap kakaknya, terbangun dari ketidak sadarannya.
“aku adalah kakakmu nay, kau adalah bagian dari hidupku, aku tidak bisa jika hidup tanpa kehadiranmu, kumohon jangan seperti ini lagi, aku akan menebus semua kesalahanku” ucapnya memeluk adiknya dengan erat
Nayang terisak dalam pelukan kakaknya, rasa rindu, sakit, marah, menguap begitu saja.
“jangan pergi lagi..” ucap nayang pelan yang hampir mirip seperti sebuah bisikan yang hanya bisa didengar oleh kakaknya.
“tidak akan pernah” jawab ferdi
the end
Cerpen Karangan: Lia Rafika
Facebook: Lia Rafika
Cerita Aku Adalah Kakakmu merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

sumber: http://cerpenmu.com/cerpen-keluarga/aku-adalah-kakakmu.html

1 komentar: