Adik Menjadi Contoh Teladan Untuk Kakak
Judul Cerpen Adik Menjadi Contoh Teladan Untuk KakakCerpen Karangan: Alyaniza Nur Adelawina
Kategori: Cerpen Anak, Cerpen Islami (Religi)
Lolos moderasi pada: 15 November 2016
Lisha adalah anak yang malas dan hanya suka bermain Handphonenya yang canggih. Sedangkan Lesha, anak yang rajin, dan Lesha suka mengaji dan menghafal surah-surah pendek. Umurnya baru 4 tahun sudah iqro 3 dan hafal surah seperti Al-Qariah dan At-tin, lho… Lesha hebat, ya… sedangkan Lisha, tak mau mengaji dan Tak hafal surah apapun, Al-fatihah pun Lisha tak hafal. Wah! Lisha sudah keterlaluan, ya teman…
Pada hari minggu pagi…
Lisha sibuk bermain Handphone di ruang keluarga.
“Lisha, kamu tuh isi liburan yang bermanfaat, dong, seperti Ngaji dan baca buku. Ini main Handphone terus. Lihat adikmu, walau umur 4 tahun Lesha isi liburan yang bermanfaat seperti Ngaji” Tegur bunda Litha -bunda Lesha dan Lisha- panjang lebar.
“Ih… suka-suka aku dong. Mau main kek, mau shopping kek,” cetus Lisha. Lisha itu termasuk Anak yang suka melawan perintah bunda Litha dan Ayah Sony -ayah Lesha dan Lisha-.
“Kamu nih, dikasih tahu malah ngeyel. Awas, ya kalau kamu tak naik kelas Smp, baru tahu rasa,” ujar Bunda Litha sambil pergi meninggalkan Lisha. Lisha tak peduli dan masih terus bermain Handphone.
“Assalamu’alaikum,” salam Lesha sambil membuka sendal yang ia kenakan. Lesha baru pulang Ngaji di Tpa dekat rumahnya. Tpa Lesha, ngajinya setiap hari minggu (pukul 8:00 – 9:00). “Wa’alaikum salam. Eh anak bunda sudah pulang. Ganti baju habis itu sarapan, yah…” ujar Bunda. Lesha mengangguk kepala tanda mengerti.
2 tahun kemudian…
Ayah Sony mendaftarkan Lesha kesekolah Mi Muhammadiyah. Syaratnya, membawa Fotocopy seperti Akta kelahiran dan Lain-lain. Juga, menghapal surah maksimal 3 surah. Lesha pun membaca surah At-Takaatsur, Al-Qari’ah, dan Al-Aadiyaat. Lesha membacakan surah itu tanpa hambatan. Otomatis Lesha diterima disekolah itu.
Lisha dan Bunda Litha mendaftarkan Lisha di Smp Muhammadiyah. Sebenarnya, Lisha maunya di Smp yang Elit. Apa boleh buat, bukan ia tak punya cukup uang. Ayahnya bekerja di salah satu hotel bintang lima dan gajinya 4 juta/per bulan. Bundanya seorang fotografer dan desainer. Mereka punya studio untuk fotografer, jadi, mereka bisa bersama bunda. ia janjian sama sahabatnya, Meka. Meka ingin Masuk Smp Muhammadiyah dan Lisha hanya Menurut. Syaratnya sama seperti di sekolah Lesha.
“Waduh, gimana, nih… aku tak hafal surah apapun,” gumam Lisha. Lisha maju.
“Bis…mi…llah.. hir..rah…rahman.. nir..rahiim…,” ujar Lisha gugup.
“Al…” ia Tak bisa membaca surah Al-fatihah. Ia tak diterima oleh Sekolah itu.
“Lis.. kamu mau sekolah di dekat rumah itu? sekolah itu hanya perlu Fotocopy akta dan surat lainnya” ujar bunda. Menurutnya, di situ semua murid kampungan. Tapi apa boleh buat, Lisha mengangguk pasrah.
“Makannya, dikasih tau itu nurut,” ujar bunda Litha.
Lisha menyesal dan ingin masuk Tpa seperti Lesha. Oh ya, Lesha itu sudah jus 3 dan hafal surah Al-baqarah sampai 70 ayat. Keren…
Bunda Litha menyetujuinnya dan mendaftar Lisha ke Tpa tempat ngaji Lesha.
Mulai sekarang, Lisha menghafal surah pendek yang mudah dan Lesha mengajari kakaknya tajwid yang benar dengan sukarela.
Lisha merasa malu. Harusnya kakak menjadi contoh baik buat adik, malah sebaliknya, Adik menjadi contoh baik buat kakak. Lisha berjanji akan berubah 100 persen menjadi baik dan taat agama.
TAMAT
Cerpen Karangan: Alyaniza Nur Adelawina
Facebook: alya Aniza
Cerita Adik Menjadi Contoh Teladan Untuk Kakak merupakan cerita pendek karangan Alyaniza Nur Adelawina, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
sumber: http://cerpenmu.com/cerpen-islami-religi/adik-menjadi-contoh-teladan-untuk-kakak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar