Sabtu, 13 Agustus 2016
Pascakesetrum listrik di depan rumahnya, Siagun boru Nainggolan (78), warga Jl Pukat VIII/Jl Perguruan, Lingkungan VIII, Bantan, Medan Tembung terancam lumpuh.
Pasalnya, ketika tersengat listrik, bagian pinggul korban menghantam aspal dan remuk.
"Sekarang ini saya enggak bisa bangun. Jangankan untuk bangun, duduk pun saya susah," kata korban pada Tribun di ruang Martha No44 RS Elisabeth, Sabtu (13/8/2016).
Sebelum korban tersengat listrik, petugas PLN diduga membiarkan kabel yang tengah menganga menempel di pagar.
Saat itu, korban yang sudah renta tanpa sengaja diminta menyalakan saklar di rumahnya, dan sempat memegang pagar yang diduga dialirilistrik.
"Itulah, namanya saya sudah tua. Disuruhnya saya menyalakan saklar. Seharusnya, mereka lah yang mengecek itu," kata korban.
Sementara itu, anak korban bernama Routua tidak terima dengan kejadian ini. Kata Rotua, ibunya kesetrum karena kelalaian petugasPLN.
"Saat ibu saya terpental ke aspal, petugas PLN bermarga Simbolon malah menertawai. Mereka bukannya menolong ibu saya," kata guru Sekolah Dasar di Lubuk Pakam ini.
Ia meminta PLN bertanggungjawab atas insiden ini. Terlebih, ibunya terancam lumpuh karena tulang ekor remuk saat terpental karena tersengat listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar